Selamat datang di Agrinnovation Conference 2025!

Kami menghadirkan realita di balik optimisme tentang pertanian: dari AI, pertanian regeneratif, pertanian karbon, gene-editing technology, hingga cara startup menyediakan hasil pertanian yang lebih cepat dan efektif. Memang, teknologi dan tren terbaru menjanjikan revolusi dalam pertanian dan mengganggu industri ini, tetapi apakah mereka benar-benar membawa perubahan atau hanya janji kosong

Bergabunglah dengan kami, mengeksplorasi apakah inovasi-inovasi ini benar-benar berarti atau hanya terlalu indah untuk menjadi kenyataan.

Di tengah tantangan keamanan pangan yang besar dan degradasi lingkungan, peran generasi muda dalam membentuk masa depan pertanian yang berkelanjutan dengan memprioritaskan kemandirian pangan tidak pernah lebih penting. Para pemuda, penuh dengan energi, inovasi, dan idealisme, memiliki potensi besar untuk mengubah sistem pangan, mendorong perubahan positif, dan mengarahkan kita menuju masa depan di mana kedaulatan pangan menjadi kenyataan. Sesi ini bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayakan pemuda untuk bertindak, berkolaborasi, dan memimpin jalan menuju masa depan pertanian yang lebih cerah.

Cita-cita Indonesia Emas 2045 dipengaruhi oleh kondisi kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Sesi ini akan mengeksplorasi program "Makan Bergizi Gratis" sebagai garda terdepan untuk mencapai ketahanan pangan dan visi nasional. Mari gali potensi program ini lebih dalam demi mewujudkan kesehatan anak-anak, meningkatkan mutu pendidikan, dan memberdayakan petani lokal.

Bayangkan, kotak makan siang sederhana bisa mengatasi gizi buruk, meningkatkan kecerdasan, dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan bahagia, serta meningkatkan ketahanan pangan. Namun, ini membutuhkan persiapan matang dan inovasi dalam bercocok tanam, distribusi, dan penyajian makanan. Siap-siap untuk mengeksplorasi ide-ide segar tentang saluran pertanian-sekolah dan kebijakan baru yang memastikan setiap siswa mendapatkan makanan segar dan lokal.

Indonesia sedang menghadapi masalah susu yang serius. Kita sedang mengalami kekurangan yang signifikan dari sumber protein ini, dan dengan program susu sekolah gratis yang akan datang, situasinya akan semakin memanas. Bayangkan ini: 82,9 juta anak dan perempuan hamil sedang menantikan susu gratis mereka, tetapi sapi-sapi kita kesulitan untuk mengimbangi kebutuhan ini. Namun, jangan khawatir! Kita di sini untuk mencari cara agar program ini menjadi sukses dan memuaskan.

Menuju Indonesia Emas, Generasi Milenial dan Gen-Z akan menjadi masa depan pertanian. Tantangan seperti rendahnya pendapatan, sulitnya akses permodalan, dan akses pasar yang terbatas dapat menciptakan keraguan dan ketidakpastian bagi pemuda yang ingin terjun kedalam sektor pertanian. Dengan membahas isu-isu secara komperhensif sekaligus membahas inisiatif yang didorong asosiasi pertanian dan pemerintahan, panel diskusi ini diharapkan memberikan rekomendasi konkret untuk menarik minat dan memberdayakan generasi muda di sektor pertanian.

Lupakan robot Hollywood—kecerdasan buatan (AI) dapat merevolusi pertanian dengan efisiensi dan manfaat lingkungan. Bayangkan drone memindai ladang, algoritma memprediksi hasil panen, dan aplikasi menentukan waktu tanam terbaik. Pasar AI dalam pertanian global diperkirakan mencapai $10,2 miliar pada 2032. Namun, apakah AI benar-benar mempermudah hidup petani atau justru menambah kompleksitas dan biaya? Mari kita bahas perubahan nyata dan dampak AI pada pertanian tradisional.

Pernah mendengar tentang pertanian regeneratif? Tren ini menjanjikan penyembuhan planet, peningkatan pendapatan, dan penyediaan pangan melalui tanaman penutup, kompos, dan kelestarian tanah. Dengan 30 juta hektar lahan, Indonesia berpotensi mengadopsi ini untuk menyerap karbon dan memulihkan kesuburan tanah. Namun, apakah ini dapat diandalkan atau hanya trik pemasaran hijau? Mari mendalami fakta dan opini untuk melihat apakah pendekatan ini bisa menjadi bagian utama dari pertanian modern atau hanya angan-angan petani bermodal besar. Bersiaplah menghadapi realitas pertanian regeneratif di Indonesia.

Indonesia, sebagai sektor pertanian besar yang menghasilkan banyak karbon, sedang mempersiapkan transformasi hijau. Petani Indonesia bisa menjadi pahlawan perubahan iklim dengan mengurangi 289 juta ton CO2 setiap tahun. Namun, apakah kredit karbon ini nyata atau hanya pencitraan hijau? Bisakah petani kecil benar-benar mendapatkan manfaat? Bergabunglah dalam diskusi dengan para ahli untuk mengurai ilmu, kontroversi, dan masa depan pertanian karbon di Indonesia.

Pertanian di Indonesia menghadapi tantangan berat: hasil panen menurun, hama merajalela, dan perubahan iklim yang mengancam. Solusi yang sedang dibahas adalah melalui Organisme yang Dimodifikasi Genetik (GMO). Sebelum mengambil keputusan, mari kita pahami lebih dalam tentang GMO. Meskipun banyak kedelai GMO diimpor, paradoksnya, belum ada petani lokal yang menanamnya. Apakah ekspansi GMO bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan pertanian di abad ke-21? Mari bergabung dalam diskusi mengenai dunia GMO di Indonesia, memilah fakta dari fiksi, dan menjelajahi manfaat serta risiko teknologi ini.

Pupuk adalah salah satu input penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Pemerintah Indonesia telah memberikan pupuk subsidi kepada petani sejak tahun 1969, namun setiap tahunnya proses distribusi dan kelangkaan masih menjadi isu dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Mengapa hal ini terus menjadi isu yang berkelanjutan? Dalam  panel ini, kita akan menggali transformasi subsidi pupuk yang telah dimulai sejak tahun 2023. Beberapa langkah penting termasuk pengintegrasian data penerima dan pendistribusian pupuk, penggantian subsidi barang dengan subsidi langsung ke petani, serta penggunaan kartu tani dan KTP untuk menebus pupuk juga tidak luput untuk dibahas lebih mendalam.

Meskipun memiliki potensi besar, pertanian di Indonesia dihadapi dengan tantangan serius: produktivitas rendah, masalah hama, tantangan psikologis petani, dan perubahan iklim. Bisakah kita mengubah semua ini menjadi kesuksesan besar? Bisakah Indonesia menjadi surga pangan yang berkelanjutan? Mari siapkan diri untuk mendalami masa depan pertanian Indonesia, mulai dari pola pikir petani hingga adopsi teknologi, serta faktor-faktor kunci yang akan membentuk arah ke depan.